Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Sewa Kereta Padang

12 October 2022

Siapa yang tidak mengenal Bapak proklamator Indonesia, Mohammad Hatta atau akrab dipanggil Bung Hatta. Beliau merupakan Proklamator berdarah minang, suri tauladan bangsa, disiplin, jujur, santun dan kebanggan dari orang Minang.

Adapun peninggalan beliau yaitu Rumah tempat dia lahir, yang disebut Musuem Rumah Kelahiran Bung Hatta yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No.37, Bukittinggi, Sumatera Barat. Sejak lahir Bung Hatta menghabiskan masa kecilnya hingga berusia 11 tahun dan melanjutkan pendidikan menengahnya di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah di Kota Padang.

Rumah Kelahiran Bung Hatta telah berdiri sejak tahun 1860 dengan menggunakan struktur kayu di ruangan utamanya, pavilion, lumbung padi, dapur dan kandang kuda serta kolam ikan. Bangunan utam digunakan untuk ruangan tamu, rumah makan keluarga, dan kamar ibu, paman, dan kakek Bung Hatta, sedangkan pavilion berfungsi sebagai kamar tidur Bung Hatta.

Rumah Kelahiran Bung Hatta ini dibukak untuk umum, dimana kita dapat melihat kesederhanaan dari Bapak Proklamator, rumah yang terbuat dari kayu, dua lantai dengan ukuran tidak terlalu luas, dimana ada barang peninggalan beliau yang mencerminkan terpandangnya keluarga Bung Hatta dahulunya yaitu Kereta Bugi. Dulunya kakek dan Paman Bung Hatta ditunjuk oleh Belanda mengelola pos, Kereta Bugi yang dibelakang itu seperti mobil mewah jika di zaman sekarang.

Rumah asli tempat Bung Hatta dilahirkan runtuh di tahun 1960, tetapi diatas gagasan Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta, rumah tersebut dibangun ulang kembali sebagai upaya mengenang dan mendapatkan kenangan masa kecil sang proklamator di Kota Bukittinggi. Penilitian pembangunan ulang dimulai dari bulan November 1994 dan mulai pengerjaan 15 Januari 1995, dan diresmikan tanggal 12 Agustus 1995 yang bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta sekaligus dalam rangka merayakan 50 tahun Indonesia Merdeka.

Rumah Kelahiran Bung Hatta ini dibangun mengikuti bentuk aslinya yang dapat dilihat di memori Bung Hatta dan berbagai foto/dokumentasi milik keluarga Bung Hatta. Sebagian besar perabotan di dalam rumah masih asli dari peninggalan masa kecil Bung Hatta yang diperoleh dari keluarga dan kerabat beliau, begitupun tata letak perabot tersebut masih dipertahankan di tempat semulanya.

Bung Hatta merupakan wakil presiden yang merupakan bagian dari delegasi Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Bung Hatta adalah orang pertama yang menjabarkan politik luar negeri yang bebas dan aktif, yang menjadi landasan polugri Indonesia sampai saat ini.

Bung Hatta dilahirkan pada tanggal12 Agustus 1902 dari pasangan H, Muhammad Djamil dan Saleha dan merupakan keturunan kedua dari Syech Adurrachman yang dikenal pula sebagai Syech Batuhampar. Bung Hatta tinggal di rumah ini dari tahun 1902 - 1913, waktu yang meskipun relatiif singkat namun memberikan kenangan mendalam dan pengaruh yang besar dalam pembentukan karakter beliau. Disiplin kerja, ketepatan waktu, kesederhanaan dan kasih sayang yang beliau lihat dan contohkan dari kakeknya, H. Marah atau Pak Gaek bermula dari rumah ini. Pak Gaek yang merupakan kontraktor pos partikelir bekerja dengan ketelitian, disiplin, organisasi yang baik, dan tepat waktu dalam menyiapkan segala kebutuhan pengiriman memberikan kesan yang berbekas di pikiran Bung Hatta.

Bung Hatta menimba pendidikan sekolah dasarnya di Europese Lageree School (ELS) Bukittinggi, melanjutkannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), SMP 1 Padang saat ini, dan Prins Hendrik School (PHS) di Batavia. Beliau melanjutkan pendidikan di Handels Hooge School - sekolah dagang di Rotterdam, Belanda dari tahun 1921 - 1932.

Bung Hatta dikenal sebagai aktivis dan pejuang sejak masa sekolahnya, dimana beliau bersama teman-temannya mendirikan Jong Sumateranen Bond baik di Padang maupun Batavia, Perhipunan Indonesia di Belanda, dan Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru). Beliau mengalami masa pembuangan di Digul, Bandaneira, dan Bangka.

Bung Hatta menjadi proklamator kemerdekaan RI bersama Soekarno, keduanya menjadi presiden dan wakil presiden RI yang dalam masa kepemimpinannya terjadi perundingan Linggadjati, Renville, Roem-Royen dan akhirnya Bung Hatta mewakili RI dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda di mana akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Rumah Bung Hatta sekarang, sebagai kebanggan orang Minang di Kota Bukittinggi, Bung Hatta tak hanya dikenang lewat rumah kelahirannya. Ada beberapa situs yang dibuat khusus untuk mengenang jasa Bung Hatta. Seperti Monumen Bung Hatta, Istana Bung Hatta (Gedung Negara Tri Arga), dan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.

Destinasi Wisata

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta...

Siapa yang tidak mengenal Bapak proklamator Indonesia, Moham......

Keindahan Danau Maninjau di Kabupaten A...

Danau Maninjau adalah salah satu Destinasi Wisata Sumatera B......

Air Terjun Lubuk Nyarai Menjadi Objek Wi...

Air Terjun Lubuk Nyarai Padang Pariaman merupakan Objek Wisa......

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka...

Berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka yang merupak......

Istano Basa Pagaruyung di Sumatera Barat...

Istano Basa Pagaruyung di Sumatera Barat yang merupakan Kera......

Miniatur Makkah di Padang Lubuk Minturun...

Miniatur Makkah di Padang merupakan tempat wisata di Sumat......

Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudaya...

Bagi anda yang hendak berlibur ke Sumatera Barat pastinya me......